Pendidikan

Institusi Pengendalian Sosial, Ragam, Peran, Wujud, dan Karakteristiknya

Di Indonesia, terdapat berbagai macam lembaga yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Beberapa lembaga tersebut dikelola oleh pemerintah, sedangkan yang lainnya merupakan lembaga swasta. Dalam konteks ini, Sepengetahuan.Co.Id akan mengulas salah satu lembaga yang dikenal sebagai lembaga pengendalian sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan lembaga pengendalian sosial? Dan apa peran pentingnya? Mari kita bahas secara rinci.

Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita simak dulu pengertian lembaga sosial terlebih dahulu.

Konsep Lembaga Sosial

Secara keseluruhan, konsep lembaga sosial merujuk pada jenis lembaga yang mengatur sistem prosedur dalam interaksi manusia dalam menjalani kehidupan, dengan tujuan mencapai keteraturan sosial. Dari penjelasan tersebut, kita dapat memahami fungsi dan karakteristik lembaga pengendalian sosial.

Lembaga Pengendalian Sosial

Dalam konteks ini, terdapat beberapa lembaga pengendalian sosial yang bertugas menerapkan aturan dalam masyarakat. Setiap lembaga memiliki petugas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan dan mengawasi perilaku individu yang melanggar, serta menyadarkannya agar berperilaku sesuai dengan norma sosial. Mari kita bahas satu per satu lembaga pengendalian sosial tersebut.

Kepolisian

Kepolisian adalah lembaga pengendalian sosial yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polisi merupakan aparat penegak hukum yang berperan dalam menegakkan norma-norma sosial. Sebagai penegak hukum, polisi juga memiliki tugas dalam melakukan penyelidikan terhadap berbagai kasus pelanggaran sosial, terutama kejahatan, serta menangani laporan tentang gangguan ketertiban masyarakat.

Sistem Peradilan

Sistem peradilan merupakan lembaga pengendalian sosial resmi yang didirikan oleh pemerintah untuk menangani pelanggaran terhadap norma yang berlaku dalam masyarakat. Di dalam sistem peradilan terdapat berbagai komponen, seperti hakim, jaksa, panitera, dan pengacara, yang bertugas menjalankan proses peradilan.

Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan, termasuk di dalamnya sekolah, juga berperan sebagai lembaga pengendalian sosial. Guru memiliki tanggung jawab dalam mendidik dan mengajar para siswa. Lebih dari sekadar memberikan pelajaran, guru juga bertugas secara intensif untuk membentuk kepribadian siswa dengan menanamkan nilai-nilai dan norma sosial. Hal ini penting dilakukan agar siswa dapat menjadi individu yang berperadaban.

Lingkungan Keluarga

Keluarga memiliki peran yang signifikan sebagai lembaga pengendalian sosial bagi anak-anak. Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak-anak dalam belajar hidup dalam masyarakat, termasuk memahami nilai-nilai dan norma yang berlaku.

Sistem Pengadilan Adat

Sistem pengadilan adat adalah lembaga pengendalian sosial yang masih kuat dalam menjaga adat dan tradisi di masyarakat. Lembaga adat bertugas mengawasi dan mengendalikan individu yang melanggar norma-norma adat. Hukuman bagi pelanggar norma adat dapat berupa denda atau pengusiran dari komunitas adat yang bersangkutan.

Figur-Figur Masyarakat

Figur masyarakat merujuk pada pemimpin-pemimpin formal maupun informal dalam suatu komunitas. Mereka dihormati karena memiliki pengaruh, kredibilitas, atau karisma di mata masyarakat. Figur masyarakat dapat berperan sebagai lembaga pengendalian sosial bagi warga masyarakatnya, baik melalui pendidikan, nasihat, bimbingan, pembinaan, teguran, dan sebagainya, agar warga masyarakat mematuhi nilai-nilai dan norma yang berlaku.

Media Massa

Media massa juga memiliki peran efektif dalam mengendalikan kehidupan sosial masyarakat. Dengan jangkauan yang luas, media massa mampu mengawasi perilaku para pemimpin dan warga masyarakat. Selain itu, media massa juga dapat membentuk opini publik yang memengaruhi sikap dan pandangan masyarakat terhadap berbagai hal.

Peran Mahasiswa

Mahasiswa sering dianggap sebagai agen perubahan sosial. Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menuntut pertanggungjawaban pemimpin dan pejabat pemerintah yang melanggar hukum dan merugikan rakyat serta negara merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh mereka.

Fungsi Pengendalian Sosial

Terdapat beberapa peranan penting pengendalian sosial dalam masyarakat, di antaranya:

Memperkuat Keyakinan terhadap Norma Sosial

Pengendalian sosial berfungsi untuk memperkuat keyakinan masyarakat terhadap norma-norma sosial yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial, nilai-nilai dan aturan yang diakui oleh masyarakat menjadi lebih kuat dan dijunjung tinggi.

Memberikan Imbalan bagi Kepatuhan terhadap Norma

Salah satu fungsi pengendalian sosial adalah memberikan imbalan kepada individu yang taat terhadap norma sosial. Imbalan tersebut bisa berupa penghargaan, penerimaan, atau dukungan dari masyarakat sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mematuhi dan menjaga norma-norma yang telah ditetapkan.

Membangun Rasa Takut terhadap Pelanggaran Norma

Pengendalian sosial juga berperan dalam menciptakan rasa takut terhadap tindakan yang dianggap berisiko atau melanggar norma. Dengan adanya kesadaran akan konsekuensi yang mungkin timbul akibat pelanggaran, individu cenderung lebih berhati-hati dan berusaha untuk menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial.

Menciptakan Sistem Hukum yang Terstruktur

Salah satu fungsi utama pengendalian sosial adalah menciptakan sistem hukum yang terstruktur. Melalui penyusunan aturan-aturan yang resmi dan disertai sanksi, masyarakat dapat memiliki kerangka hukum yang jelas dan adil. Hal ini membantu dalam menegakkan ketertiban sosial dan memberikan dasar yang kuat untuk penegakan norma-norma dalam masyarakat.

Dengan adanya fungsi-fungsi tersebut, pengendalian sosial menjadi bagian penting dalam membangun keteraturan dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

Ragam Bentuk Pengendalian Sosial

Terdapat berbagai bentuk pengendalian sosial yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya perilaku yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa bentuk pengendalian sosial tersebut:

Informasi Tidak Resmi

Salah satu bentuk pengendalian sosial adalah melalui penyebaran informasi tidak resmi atau yang sering disebut dengan gosip atau rumor. Gosip dapat menjadi pembicaraan negatif tentang seseorang tanpa dasar yang jelas. Rumor ini dapat dengan cepat menyebar di masyarakat dan mempengaruhi persepsi orang-orang terhadap individu yang menjadi subjek gosip tersebut.

Teguran

Teguran merupakan bentuk pengendalian sosial yang dilakukan secara langsung dan terbuka. Teguran diberikan kepada individu yang dianggap melanggar etika atau mengganggu kenyamanan orang lain. Melalui teguran, pelaku penyimpangan dapat menyadari kesalahan yang telah dilakukan dan diharapkan untuk berubah perilaku.

Sanksi atau Hukuman

Sanksi atau hukuman merupakan bentuk pengendalian sosial yang menggunakan imbalan negatif sebagai peringatan atau pengajaran bagi pelaku penyimpangan. Tujuannya adalah untuk menyadarkan individu yang melanggar norma-norma sosial agar tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang.

Pendidikan

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pengendalian sosial. Melalui pendidikan, seseorang dapat memahami dan mempraktikkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Pendidikan juga membantu individu untuk mengembangkan kesadaran akan pentingnya menjaga keteraturan sosial dan menghormati hak-hak orang lain.

Pengaruh Agama

Agama juga memiliki peran yang signifikan dalam pengendalian sosial. Agama mengajarkan nilai-nilai dan ajaran yang membangun hubungan yang baik antara sesama umat manusia. Dengan mengikuti ajaran agama, individu diarahkan untuk melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, perilaku sosial yang menyimpang dapat dihindari.

Melalui berbagai bentuk pengendalian sosial ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam mempertahankan keteraturan dan harmoni dalam kehidupan sosial.

Sifat-sifat Pengendalian Sosial

Ada beberapa sifat pengendalian sosial yang bisa kita lihat disini.

Berdasarkan Karakteristiknya

Pengendalian sosial memiliki beberapa karakteristik yang dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:

Tindakan Preventif

Tindakan preventif adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan tujuan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Upaya ini dilakukan sebelum perilaku menyimpang terjadi, dengan memberikan pemahaman dan pembinaan kepada individu atau kelompok dalam masyarakat agar mereka dapat mematuhi norma sosial yang berlaku.

Tindakan Represif

Tindakan represif adalah bentuk pengendalian sosial yang bersifat aktif dan dilakukan setelah terjadi pelanggaran terhadap norma sosial. Tujuannya adalah mengembalikan keseimbangan dan keserasian yang terganggu akibat pelanggaran tersebut. Tindakan ini melibatkan pemberian sanksi atau hukuman yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.

Tindakan Kuratif

Tindakan kuratif adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan saat terjadi penyimpangan sosial. Fokus utama tindakan ini adalah untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang dan mengembalikan individu atau kelompok ke dalam norma-norma sosial yang berlaku. Tindakan kuratif dapat melibatkan proses rehabilitasi, konseling, atau intervensi sosial guna membantu individu atau kelompok dalam mengatasi masalah yang menyebabkan penyimpangan.

Melalui pemahaman terhadap karakteristik-karakteristik tersebut, masyarakat dapat mengembangkan strategi pengendalian sosial yang efektif untuk menjaga keteraturan dan keharmonisan dalam kehidupan sosial.

Berdasarkan Pendekatan yang Digunakan

Pengendalian sosial dapat dilakukan melalui pendekatan yang berbeda-beda. Berikut adalah dua pendekatan tersebut:

Pendekatan Persuasif

Pendekatan persuasif adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan tanpa menggunakan kekerasan. Dalam pendekatan ini, upaya dilakukan melalui ajakan, nasihat, atau bimbingan kepada anggota masyarakat agar mereka dapat bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Pendekatan persuasif berfokus pada penggunaan komunikasi yang efektif untuk mempengaruhi individu atau kelompok dalam mengadopsi perilaku yang diinginkan.

Pendekatan Koersif

Pendekatan koersif adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan pemaksaan. Dalam pendekatan ini, sanksi atau hukuman diberikan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Pendekatan koersif menekankan pada pemaksaan sebagai alat untuk mengendalikan perilaku yang menyimpang dan memulihkan keteraturan sosial.

Dengan memahami kedua pendekatan ini, masyarakat dapat memilih strategi yang tepat untuk mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan yang ada.

Berdasarkan Pelaku

  • Pengendalian pribadi adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh individu tertentu yang memiliki pengaruh atau menjadi panutan dalam masyarakat.
  • Pengendalian institusional adalah bentuk pengendalian sosial yang terjadi melalui pengaruh dari suatu institusi atau lembaga yang ada dalam masyarakat.
  • Pengendalian resmi adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi negara sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku, dengan sanksi yang jelas dan mengikat.
  • Pengendalian tidak resmi adalah bentuk pengendalian sosial yang dilakukan tanpa adanya rumusan aturan yang jelas atau tanpa adanya sanksi hukum yang tegas.

Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai 8 Lembaga Pengendalian Sosial, Fungsi, Bentuk, dan Sifatnya. Semoga artikel ini dapat memberikan bantuan dan pengetahuan tambahan bagi kita semua. Terima kasih dan sampai jumpa.

Sumber: sambellayah.com

3 Jenis IC (Integrated Circuit)

3 Jenis IC (Integrated Circuit)

Myair Eu – Integrated Circuit atau biasa disingkat IC merupakan salah satu komponen yang sering dijumpai pada sejumlah perangkat elektronik modern yang canggih. Mungkin hampir setiap perangkat elektronik yang kita gunakan saat ini sudah menggunakan komponen IC.

IC memang sangat populer dan banyak digunakan karena memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan ratusan juta transistor, dioda, resistor dan kapasitor dalam satu paket kecil. Dalam bahasa Indonesia, sirkuit terpadu (integrated circuit) ini dikenal dengan istilah sirkuit terpadu.

Jenis-Jenis IC (Integrated Circuit)

Umumnya komponen IC ini terbagi menjadi beberapa jenis seperti TTL, CMOS dan linear. Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis komponen IC :

1. TTL (Transistor transistor Logic)

IC TTL (Transistor Transistor Logic) termasuk dalam jenis IC digital. Rangkaian terpadu TTL umumnya menggunakan komponen transistor sebagai komponen utamanya. Rangkaian terpadu jenis ini menggunakan sinyal bujur sangkar atau square dengan dua kondisi yaitu 0 atau 1 yang memiliki fungsi saklar.

Fungsi IC jenis ini banyak digunakan dalam berbagai varian logika, sehingga IC ini sering disebut dengan Logika Transistor. IC TTL memiliki beberapa jenis gerbang logika dengan banyak fungsi, seperti AND, NAND, OR, NOR, dan XOR.

Selain itu masih banyak fungsi logika lainnya seperti decoder, encoder, multiflexor dan memory. Jadi IC pasti memiliki jumlah pin yang besar dan berkisar antara 8 hingga 40 pin. Komponen ini hanya dapat digunakan jika diperoleh arus listrik sebesar 5 Volt.

2. IC – CMOS

IC : CMOS (pelengkap dengan MOSFET) adalah jenis IC digital yang merupakan gabungan dari beberapa komponen MOSFET. Komponen IC ini juga menggunakan sinyal gelombang persegi dengan dua kondisi yaitu 0 atau 1 yang memiliki fungsi saklar.

IC – CMOS memiliki fungsi utama pembuat gerbang dengan fungsi logika. Dengan demikian rangkaian elektronik yang digunakan akan bekerja secara otomatis.

Berbagai jenis gerbang logika berpemilik IC CMOS adalah fungsi AND, NAND, OR, NOR dan XOR. Selain itu masih banyak fungsi logika lainnya seperti encoder, decoder, multiflexor dan memory. IC CMOS baru dapat digunakan jika disuplai dengan arus listrik 12 volt.

3. IC Linear (Linear IC)

IC linier ini berbeda dengan jenis IC lainnya karena IC linier tidak termasuk dalam jenis IC digital. Seperti yang kita ketahui bahwa IC digital biasanya menggunakan sinyal persegi, IC linear ini menggunakan sinusoid dan memiliki fungsi penguat.

Oleh karena itu, IC linier ini tidak memiliki fungsi gerbang logika dan hanya dirancang khusus untuk digunakan sebagai penguat tegangan. Dalam IC linier, Anda akan menemukan rangkaian yang memiliki sifat proporsional atau dapat menghasilkan output yang sama dengan inputnya. Sebagai contoh penggunaan rangkaian terpadu linier, ini adalah op amp.

Sumber:

www.kelasplc.com

Jenis dan Contoh Pengaplikasian Potensiometer

Jenis dan Contoh Pengaplikasian Potensiometer

Myair Eu – Dalam peralatan elektronik, potensiometer sering berfungsi sebagai pengatur volume pada peralatan audio/video seperti radio, walkie-talkie, pemutar kaset mobil, pemutar DVD, dan amplifier. Potensiometer juga sering digunakan pada rangkaian peredupan cahaya dan pengatur tegangan pada catu daya (generator DC). Apa sebenarnya potensiometer itu?

Potensiometer (POT) adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika atau kebutuhan pengguna. Potensiometer adalah keluarga resistor yang termasuk dalam kategori resistor variabel. Secara struktural, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan poros atau tuas yang berfungsi sebagai pengatur.

Jenis Potensiometer Berdasarkan Golongan Jalur Resistifnya

1. Potensiometer Linier

Jenis potensial linier ini adalah yang paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Potensiometer ini akan beroperasi berdasarkan hubungan 1:1 antara putaran tuas dan nilai keluaran.

Pada sejumlah perangkat elektronik yang menggunakan potensiometer jenis ini, biasanya Anda akan merasakan volume yang cukup besar pada akhir putaran. Oleh karena itu, potensiometer ini sangat cocok digunakan pada rangkaian tone control sebagai fader untuk bass, treble, dan midtone.

2. Potensiometer Logaritmik

Potensiometer jenis ini memiliki cara kerja berdasarkan kurva logaritmik tertentu. Potensiometer logaritmik memiliki slot penambahan volume yang lebih halus. Hal ini disebabkan adanya perubahan posisi kenop keluaran yang tidak rata pada lekukan.

Karena harga potensiometer ini cukup murah di pasaran, tidak murni aliran logaritma dan hanya meniru hukum. Nah, pot logaritmik sendiri biasanya akan digunakan untuk mengatur volume atau nada gitar.

Contoh Pengaplikasian Potensiometer

Pada dasarnya komponen elektronika berupa potensiometer ini sering digunakan pada berbagai perangkat elektronik. Berikut beberapa aplikasinya, antara lain:

1. Potensiometer Untuk Pembagi Tegangan

Komponen potensiometer dapat digunakan sebagai pembagi tegangan untuk mendapatkan keluaran yang dapat diatur secara manual pada penggeser dari tegangan masukan tetap yang diterapkan pada kedua ujung potensiometer.

2. Kontrol Audio

Jenis potensiometer putar dan geser adalah jenis yang sering digunakan untuk potensiometer berdaya rendah modern, yaitu sebagai perangkat kontrol audio. Potensiometer penggeser (pengumpan) dan putar (kenop) secara teratur digunakan untuk mengurangi frekuensi, menyesuaikan volume, dan untuk berbagai karakter sinyal audio.

3. Televisi

Komponen potensiometer juga dapat digunakan untuk mengontrol kecerahan, kontras, dan respons warna gambar televisi. Selain itu, potensiometer juga sering digunakan untuk mengatur “pegangan vertikal” yang dapat mempengaruhi waktu antara sinyal gambar yang diterima dan sirkuit pemindaian internal penerima (multivibrator).

4. Tranduser

Salah satu aplikasi yang paling sering adalah pengukuran perpindahan, maksudnya adalah untuk mengukur perpindahan benda, yang bergerak, terhubung ke elemen geser yang terletak di potensiometer.

Saat tubuh bergerak, posisi kursor juga akan berubah tergantung pada resistensi antara titik tetap dan perubahan kursor. Dalam hal ini, tegangan pada titik-titik juga akan berubah.

Perubahan tahanan atau tegangan sebanding dengan perubahan perpindahan benda. Kita kemudian dapat mengatakan bahwa perubahan tegangan menunjukkan perpindahan tubuh. Oleh karena itu, dapat digunakan untuk pengukuran perpindahan dan rotasi.

Karena potensiometer bekerja berdasarkan prinsip resistansi, maka potensiometer juga dapat disebut sebagai potensiometer resistif. Misalnya, rotasi poros dapat mewakili sudut, dan rasio pemisahan tegangan dapat dibuat sebanding dengan kosinus sudut.

Sumber:

https://www.kelaselektronika.com/

Materi Teks Narasi Komplit Pengertian, Ciri, dan Jenis

Materi Teks Narasi Komplit: Pengertian, Ciri, dan Jenis

Myair Eu – Mendengar kata-kata narasi pasti sudah tidak asing lagi, seringkali kita dengar dalam tingkat sekolah dasar hingga sekolah tingkat menengah atas. Narasi ini berarti pengisahan suatu kejadian tertentu, dimana dalam penceritaannya dilakukan dengan deskriptif. Memang banyak sekali jenis-jenis teks yang kita pelajari di sekolah, yang mana memiliki fungsi-fungsi tersendiri.

Buat kalian yang belum paham apa itu teks eksplanasi, ada baiknya memahami terlebh dahulu pengertian dari teks narasi ini dan juga memahami struktur penyusunnya. Hal ini yang menjadi pembeda antara teks satu dengan teks lainnya. baiklah, tanpa berlama-lama mari simak penjelasan mengenai teks narasi.

Pengertian Teks Narasi

Teks narasi ini ialah satu satu jenis pola pengembangan paragraf yang memiliki fungsi untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian secara mendetail dan beruntun dari awal, tengah, hingga akhir dengan kronologis. Teks narasi ini ada yang berupa fiksi dan non fiksi, narasi non fksi pasti sudah sering kalian temui.

Sedangkan narasi fiksi ini menciptakan pengalaman estetis kepada pembaca sehingga jenis teks narasi ini banyak juga digemari. Tujuan pembuatan teks narasi ini ialah menceritakan kepada pembaca yang seolah-olah berada dalam cerita atau dengan kata lain bisa menambah wawasan pembaca.

Ciri-Ciri Teks Narasi

Setiap bentuk teks pasti memiliki pembeda, hal ini bisa dibedakan dengan ciri-ciri yang mana khas dari suatu teks tersebut. Sehingga memudahkan kalian untuk mengenalinya dan membedaknnya dengan teks-teks lainnya. Pertama, teks narasi berisi peristiwa nyata. Kedua, Teks narasi terdiri dari beberapa paragraf yang masing-masing paragraf menitikberatkan pada peristiwa yang menampilkan apa yang terjadi. Ketiga, teks narasi disusun berdasarkan kronologi atau urutan waktu.

Macam-macam Jenis Teks Narasi

Teks narasi memiliki berbagai jenis diantaranya sebagai berikut.

Teks Narasi Ekspositorik

Teks narasi jenis ini dikenal juga dengan karangan biografi, yang mana bersifat untuk memberikan informasi mendetail secara runtun agar menambah wawasan pembaca. Seperti biografi seorang tokoh tertentu atau peristiwa bersejarah. Pada jenis ini, tokoh yang diceritakan pada umumnya hanya satu sedangkan untuk peristiwa yang diceritakan harus berkaitan dengan tokoh tersebut berdasarkan fakta atau objektif.

Teks Narasi Sugestif

Sesuai dengan namanya, teks narasi jenis ini bersifat untuk memberikan maksud atau pengaruh dan pesan tertentu kepada pembaca. Tujuan dari dibuatnya teks narasi sugestif memberikan sugesti, agar mampu menggerakkan hati pembaca untuk mempercayai hal suatu hal dengan cara penyajiannya.

Teks Narasi Artistik

Teks narasi jenis ini dapat fiksi atau non-fiksi, pada umumnya imajinatif, dengan menggunakan bahasa kiasan atau lambang (figuratif) dengan tujuan memberikan pembaca sebuah hiburan. Teks ini mengandung amanat yang pada umumnya bersifat tersirat.

Struktur Pembangun Teks Narasi

Teks narasi memiliki beberapa struktur pembangun diantaranya ialah sebagai berikut.

Pengenalan Situasi Cerita (Orientasi)

Pada bagian pengenalan situasi cerita ini, penulis mulai memperkenalkan tokoh, dan hubungan antartokoh. Serta penulis pun akan menata adegan yang akan membawa mereka pada alur peristiwa.

Pengungkapan Peristiwa

Pengungkapan peristiwa ini dalam struktur narasi menyajikan peristiwa awal. Yang mana baru menimbulkan berbagai masalah, mulaiadanya pertentangan, atau kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

Menuju Konflik

Tahap menuju konflik ini banyak terjadi peningkatan keterpurukan, kehebohan, atau perhatian kegembiraan. Hal ini menimbulkan tokoh dalam kondisi yang berat menuju arah konflik.

Klimaks

Klimaks ini biasanya dikenal juga dengan puncak konflik. Klimaks ini adalah bagian narasi yang paling mendebarkan, di mana sang tokoh sedang berada pada puncak konfliknya.

Penyelesaian

Tahap penyelesaian ini mengulas seluruh penjelasan atau penilaian mengenai sikap atau nasib yang menimpa tokoh-tokoh, dan mengalami masa menuju biasa kembali setelah mengalami puncak konflik pada bagian klimaks.

Koda

Bagian teks narasi ini merupakan bagian opsional yang berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita yang sebagai penutup kisah.

Referensi:

Wartapoin.com

Pengertian Elaktabilitas

Pengertian Elaktabilitas

Myair Eu – Untuk tujuan pembahasan ini, kami memberikan gambaran tentang kelayakan, yang dalam hal ini meliputi pengertian, perbedaan, hubungan, dan peluang untuk perbaikan. Untuk lebih memahami dan memahaminya, baca ikhtisar lengkapnya di bawah ini.

 

memahami kelayakan

Kelayakan adalah derajat kewenangan atau kepentingan umum untuk memilih sesuatu, baik itu orang, lembaga atau pihak, maupun barang dan jasa, yang informasinya diperoleh dari hasil berbagai survei.

 

Menurut Dendy Sugiono “2008” pengertian kelayakan adalah arti seseorang untuk memilih. Secara bahasa, eligibilitas merupakan hasil adopsi dari bahasa Inggris yaitu ‘eligibility’ yang artinya kelayakan.

 

Dan secara umum, untuk meningkatkan kelayakan suatu objek “barang, jasa, orang, lembaga”, objek tersebut harus populer dan memenuhi kriteria pemilihan, misalnya:

 

Dikenal masyarakat umum.

Terbukti kinerja yang baik.

mencapai kesuksesan di bidang tertentu.

Memiliki rekam jejak positif di bidang ini.

Perbedaan antara kesesuaian dan popularitas

 

Dalam masyarakat umum, entitlement sering disamakan dengan popularitas seseorang. Dalam hal ini, kedua istilah tersebut terkait tetapi memiliki makna yang berbeda. Popularitas adalah derajat pengakuan suatu objek “barang, jasa, karakter, dan institusi” di mata publik, sedangkan eligibilitas adalah derajat kelayakan objek yang bersangkutan.

 

Artinya seseorang yang populer di masyarakat belum tentu memiliki kelayakan yang tinggi untuk layak dipilih. Di sisi lain, seseorang yang dapat dipilih tidak dapat dipilih karena dia tidak populer di mata publik.

 

Dalam ranah politik, popularitas seorang tokoh merupakan aset yang sangat penting untuk menarik perhatian publik. Popularitas ini nantinya akan mampu meningkatkan legitimasi karakter dengan membangun citra secara langsung di masyarakat atau melalui berbagai media massa.

 

Hubungan antara kampanye politik dan kelayakan

Kampanye politik adalah serangkaian upaya komunikasi terencana yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mendapatkan dukungan publik. Untuk meningkatkan otoritas, kampanye politik biasanya berpedoman pada pencitraan politik.

 

Dalam hal ini, kelayakan seorang tokoh untuk terpilih dapat ditingkatkan melalui kegiatan kampanye politik. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua kampanye politik ditujukan untuk meningkatkan kelayakan seorang tokoh dalam pemilu, ada juga kampanye yang ditujukan untuk menggulingkan individu lain yang merupakan lawan politik. ketahui juga perkembangan jangkrik

 

Dalam konteks kegiatan kampanye politik, seringkali pencitraan dilakukan dengan tujuan membentuk opini publik tentang seorang petinggi. Citra politik ini biasanya dibuat persuasif untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari pemilih.

 

Dan menurut Nimmo Corner dan Pels, 2009:8, baik angka bersih maupun bermasalah, keduanya perlu bekerja lebih keras lagi untuk membangun citra politiknya guna mendapatkan dukungan pemilih. Citra seseorang di masyarakat merupakan faktor penting dalam keberhasilan kegiatan kampanye politik.

 

Bagaimana cara meningkatkan kelayakan?

Stanislaus Riyanta, mahasiswa PhD bidang kebijakan publik, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, mengatakan ada beberapa usulan langkah untuk meningkatkan kelayakan.

 

“Yang pertama adalah membangun koalisi yang kompak, kuat dan satu suara. Perbedaan suara dalam koalisi akan menjadi kerawanan yang bisa menurunkan kelayakan calon dan parpol,” katanya di Jakarta, Selasa (4/4/2018).

 

Langkah kedua, kata dia, adalah meyakinkan para pendukung, loyalis, dan publik atas tekad dan stabilitasnya untuk maju dalam Pilpres 2019. Bujukan itu juga harus masuk akal dengan menjadi tuan rumah koalisi partai yang akan menyiapkan panggung Partisipasi dalam Pilpres 2019. pemilihan presiden bertemu dengan pemilihan presiden. Selain itu, untuk memantapkan langkah tersebut, calon dan tim pemenangannya harus menghadirkan program kerja yang unggul untuk bersaing dengan program kerja lawan politiknya.

 

“Langkah ketiga adalah menunjukkan bahwa kemampuannya lebih baik dari lawan politik yang ada. Para capres dan cawapres beserta tim pemenangnya juga perlu meyakinkan masyarakat bahwa sumber daya mereka mampu mengarahkan mesin politik pada Pilpres 2019,” ujarnya.