Myair Eu – Siapa yang tidak ingin bisnis kecil mereka berkembang pesat? Peningkatan bertahap, dari usaha kecil ke skala menengah. Kemudian menjadi besar untuk menginternasionalkan, bermain di pasar global.
Ini adalah impian setiap pengusaha. Bisa juga termasuk Anda yang saat ini sedang berjuang membangun bisnis dari nol. Ingatlah bahwa persaingan dalam dunia bisnis juga sangat ketat.
Anda harus memiliki strategi yang tepat untuk mencapai impian tersebut. Berikut cara mengembangkan bisnis kecil:
1. Diversifikasi Produk
Usaha kecil akan berhasil dan makmur jika Anda mendiversifikasi produk Anda. Jangan hanya terpaku pada produk dan layanan yang saat ini sedang dijual.
Anda bisa mengembangkan produk menjadi lebih bervariasi. Misalnya, bisnis Anda saat ini hanya fokus pada penjualan bandana atau hiasan kepala.
Untuk menarik lebih banyak konsumen, cobalah untuk mulai memproduksi atau menawarkan produk pakaian muslim. Jadi Anda bisa menjual produk terkait.
Konsumen mencari hijab dan busana muslim yang serasi di toko Anda. Dengan begitu, usaha kecil yang Anda jalankan tidak terkesan monoton. Jika Anda melakukan ini, bisnis Anda pasti dapat mengalami perkembangan yang signifikan.
2. Perluasan penjualan online
Sekarang era digital, dan semuanya online. Toko konvensional mulai menjual secara online sehingga pembeli tidak meninggalkannya.
Bisnis yang tidak mampu mengikuti perubahan zaman akan hancur. Begitu juga bisnis Anda. Jika saat ini Anda masih menggunakan model bisnis offline, segera beralih ke model online.
Konsumen khususnya kaum milenial tidak lagi ingin repot melakukan berbagai hal, termasuk berbelanja. Jika Anda ingin duduk atau berbaring, Anda bisa berbelanja. Jika Anda ingin menarik lebih banyak pembeli dan mempertahankan pelanggan Anda, berikan mereka kenyamanan dengan menawarkan peluang belanja online atau layanan online.
3. Merespon kebutuhan konsumen
Inilah pentingnya saran dan ulasan dalam sebuah bisnis. Anda menyadari kebutuhan yang belum diterima konsumen dalam produk Anda atau di pasar.
Jika Anda sudah tahu, jangan lewatkan atau hanya menjadi sepotong kue. Berinovasi dengan memenuhi kebutuhan konsumen. Misalnya, di masa pandemi ini, konsumen ingin memakai masker wajah yang serasi dengan jilbab saat bepergian atau menghadiri acara formal, namun tetap praktis.
Anda bisa menjual masker hijab instan. Dimana topeng menyatu dengan hijab. Jika tidak ingin memakai masker, letakkan saja di bawah dagu. Jika Anda ingin menggunakannya, cukup tarik ke atas.
4. Lengkapi dengan lisensi
Bahkan jika itu adalah bisnis kecil, pastikan untuk menjual produk berkualitas. Tidak hanya dari segi bahan baku, tetapi juga izin atau lisensi dari regulator.
Misalnya, jika Anda menjual makanan, pastikan produk makanan Anda memiliki sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau departemen kesehatan, serta label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Memang semua konsumen menginginkan barang atau jasa yang mereka beli memiliki lisensi, resmi dirilis bahkan dijamin keasliannya.
Jadi di sinilah pentingnya Anda memberi label pada produk dengan lisensi resmi dari otoritas atau regulator terkait. Hal ini tentunya akan mempengaruhi reputasi perusahaan Anda di mata konsumen.
5. Jalankan dengan model kemitraan
Ketika usaha kecil sudah mulai berkembang, langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis Anda lebih jauh adalah dengan mendirikan sistem waralaba atau franchise. Oleh karena itu, produk yang dimiliki dapat didistribusikan secara luas, sehingga selain meningkatkan brand awareness, pendapatan perusahaan juga meningkat dan menguntungkan.
Namun perlu diingat bahwa bisnis yang dijalankan dengan konsep franchise harus terus diawasi atau diawasi. Jangan biarkan pembeli merek atau pewaralaba merusak kredibilitas yang telah Anda bangun dengan cara yang salah, seperti membeli bahan baku dari luar atau melanggar perjanjian kemitraan.
Kemitraan lainnya juga dapat dilakukan dengan membuka kemungkinan bagi orang lain untuk menjadi reseller. Anda mengambil barang untuk dijual kembali dengan merek atau nama merek dan harga jual Anda sendiri.
6. Membuat pembukuan atau laporan keuangan
Tidak hanya perusahaan besar, laporan keuangan juga wajib bagi perusahaan kecil atau UKM. Dengan laporan keuangan, Anda tahu uang itu digunakan untuk kebijakan apa pun sehingga uangnya terus bertambah.
Jangan abaikan pembukuan atau laporan keuangan Anda. Hal ini untuk menghindari penggunaan keuangan yang tidak terkontrol dengan baik, uang dapat habis begitu saja, yang pada akhirnya uang usaha tidak dapat digunakan untuk mengembangkan usaha lagi dan kemudian bangkrut.
Baca juga: