Myair Eu – Biasanya, manusia kehilangan antara 50 dan 100 helai rambut. Jika Anda melebihi angka ini, Anda mungkin mengalami kerontokan rambut yang parah. Agar masalah ini dapat tertangani dengan baik, kenali apa saja penyebab rambut rontok pada ulasan berikut ini.
Apa penyebab rambut rontok?
Kerontokan lebih dari 100 helai rambut sebenarnya bisa menjadi tanda kerusakan rambut.
Ini karena Anda memiliki sekitar 100.000 helai rambut di kepala Anda dan rambut baru akan tumbuh untuk menggantikan rambut yang rontok. Jika Anda kehilangan lebih dari yang Anda tumbuhkan, Anda berisiko menjadi botak.
Ada banyak hal yang menyebabkan rambut rontok, mulai dari infeksi jamur di kulit kepala hingga trauma, kemoterapi, dan penyakit autoimun. Menurut para ahli, berikut ini adalah berbagai penyebab kerontokan rambut yang berlebihan.
-
Keturunan
Salah satu penyebab kerontokan rambut yang parah adalah faktor keturunan. Artinya, ketika orang tua atau anggota keluarga pernah mengalami kerontokan rambut, Anda pun berisiko mengalami hal yang sama.
Soalnya, gen tersebut bisa diturunkan dari salah satu orangtua, dan risikonya akan lebih tinggi saat kedua orangtua mengalami kerontokan rambut.
Wanita yang mengalami penipisan rambut secara genetik (androgenetic alopecia) biasanya akan ditandai dengan penipisan garis rambut. Meski kondisi ini biasanya terjadi pada usia sekitar 50-60 tahun, namun kemungkinan gejala muncul dan berkembang pada usia 20-an.
Selain itu, faktor genetik juga mempengaruhi usia saat rambut mulai rontok dalam tingkat keparahannya.
Umumnya, ketika rambut rontok, itu diganti dengan rambut baru dengan ukuran yang sama. Namun, faktor genetik menyebabkan setiap rambut baru memiliki tekstur yang menjadi lebih lembut dan tipis. Ini terjadi karena folikel rambut menyusut dan berhenti tumbuh seiring waktu.
-
Penyakit kulit kepala
Selain faktor genetik, penyebab lain kerontokan rambut yang berlebihan juga berasal dari penyakit kulit kepala. Kondisi pada kulit kepala mempengaruhi pertumbuhan rambut, sehingga bila tidak sehat dan meradang dapat menyebabkan rambut rontok.
Berikut beberapa kondisi kulit kepala yang bisa menyebabkan rambut menipis.
folikulitis
Folikulitis adalah suatu kondisi di mana folikel rambut menjadi meradang karena infeksi bakteri, jamur, atau virus. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa gatal dan perih, lepuh di kulit kepala, dan adanya jerawat di kulit kepala.
Jika gatal dan kerontokan rambut tidak kunjung membaik, temui dokter kulit yang dapat menangani masalah kerontokan rambut.
kurap di kepala
Jika kulit kepala Anda terkelupas dan tidak merata, Anda mungkin memiliki kelainan kulit kepala yang disebut tinea capitis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur atau kurap yang dapat menyebabkan benjolan merah dan bintik hitam di kulit kepala.
Benjolan ini menyebabkan peradangan pada kulit kepala yang menjadi penyebab kerontokan rambut.
psoriasis kulit kepala
Psoriasis tidak hanya muncul di kulit kepala, tetapi juga di dahi, tengkuk dan kepala, di belakang telinga. Salah satu gejala pertama psoriasis kulit kepala adalah rambut rontok dan kulit gatal yang berdarah.
Tidak hanya itu, penyebab rambut rontok juga membuat kulit kepala menjadi kering dan tebal yang tentunya dapat merusak kesehatan rambut.
-
Hipotiroidisme
Salah satu masalah hormon tiroid yang menyebabkan rambut rontok berlebihan adalah hipotiroidisme. Hipotiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon metabolisme, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Gangguan tiroid ini disebabkan oleh kurangnya suplai nutrisi yaitu yodium atau yodium. Akibatnya, muncul berbagai gejala yang mengkhawatirkan, termasuk rambut rontok dan kulit serta kuku rapuh.
-
Kekurangan vitamin dan nutrisi
Selain mengganggu kesehatan tubuh, kekurangan vitamin dan nutrisi juga menyebabkan rambut rontok.
Misalnya, kekurangan protein sebenarnya dapat memengaruhi kesehatan rambut. Protein adalah komponen utama tubuh, termasuk sel-sel rambut.
Ketika asupan protein terlalu rendah, struktur rambut melemah dan pertumbuhan rambut juga melambat. Biasanya, kerontokan rambut akibat kekurangan protein muncul 2-3 bulan setelah asupan protein berkurang.
Bukan hanya protein, kekurangan zat besi bisa menyebabkan rambut mudah patah dan tipis. Meskipun akar penyebabnya tidak diketahui, para ahli percaya bahwa zat besi memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan rambut.
-
Stres
Semua jenis trauma fisik dan emosional, seperti stres berat, kecelakaan, persalinan, dan penyakit serius, dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah. Kondisi ini, juga dikenal sebagai telogen effluvium, biasanya hanya sementara.
Wanita yang menderita telogen effluvium biasanya mengalami kerontokan rambut 6 minggu hingga 3 bulan setelah mengalami stres berat. Hal ini terkait dengan siklus pertumbuhan rambut.
Siklus pertumbuhan rambut terdiri dari tiga fase penting, yaitu periode pertumbuhan, periode istirahat, dan periode kerontokan. Stres yang kuat dapat mengganggu siklus rambut, yang dapat mempercepat kerontokan rambut.
Kondisi ini dapat ditandai dengan kerontokan rambut dari akar yang biasanya memiliki “kantong” berbentuk oval di ujungnya. Kantong menunjukkan bahwa rambut telah melalui semua tahap pertumbuhan dan siklusnya dipercepat karena stres.